KEPRIPOS.COM (KPC), Jakarta — Kawanan hiu paus (rhincodon typus) kembali muncul di perairan Desa Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, pekan ini. Beberapa bulan terakhir, satwa tersebut kerap menemi ke dekat daratan.
Seorang penyedia jasa selam di Botubarani, Cecep Naway, mengaku secara sengaja menebar udang di laut untuk memancing kedatangan hiu paus.
“Saya dan beberapa teman sengaja menebar makanan yaitu kepala udang selama seminggu terakhir. Pagi, siang dan sore rutin kami tebar di perairan,” ujarnya Kamis (6/10), seperti dilansir Antara.
Menurut penelusuran, masyarakat melihat setidaknya dua hiu paus sejak tiga hari lalu. Secara fisik, dua hewan itu diduga berbeda dengan hiu paus yang pernah muncul di kawasan tersebut sebelumnya.
“Hiu yang dulu rata-rata di tubuhnya ada bekas luka goresan maupun cat. Yang sekarang muncul semua bagian tubuhnya masih mulus,” tutur Cecep.
Pemerintah setempat saat ini tidak mengizinkan masyarakat menjadikan kehadiran hiu paus itu sebagai atraksi wisata. Masyarakat hanya diperbolehkan mengamati hiu paus dari bibir pantai.
Lembaga peneliti hiu paus Whale Shark Indonesia (WSI) mencatat, April lalu terdapat setidaknya 17 hiu paus jantan di Botubarani.
Peneliti WSI Mahardika Rizqi Himawan ketika itu menuturkan, seluruh hiu paus itu belum dewasa meskipun mempunyai tubuh sepanjang tiga hingga tujuh meter.
Jaminan makanan membuat kawanan hiu paus itu selalu kembali ke Botubarani. Aliran air bekas pencucian udang vaname dari PT Sinar Ponula Deheto juga disebutnya menjadi faktor kedatangan hiu paus.
Padahal, menurut Mahardika, masyarakat tidak sepatutnya memberi makan hiu paus untuk menjaga perilaku alami satwa itu.
“Ikan ini sudah mengalami perubahan perilaku. Diketuk perahunya saja ikan sudah datang,” katanya.
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 18/KEPMEN-KP/2013 menjadikan hiu paus sebagai satwa yang dilindungi. Sementara International Union for Conservation of Nature memasukkan satwa itu dalam kategori rentan.
(CNN INDONESIA.com)