Sebab Utama Kuliner Legenda Lokal ‘Embuskan Napas Terakhir’

Lifestyle156 Views

KEPRIPOS.COM (KPC), Jakarta — Keberagaman suku dan budaya Indonesia sesungguhnya memberikan berbagai ‘keuntungan.’ Keberagaman ini melahirkan kekayaan kuliner dari seluruh Indonesia.

“Kekayaan kuliner ini akan menciptakan aspek positif bagi budaya, juga pariwisata Indonesia,” kata Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Catur Laswanto, di acara pembukaan Kampoeng Legenda di Mal Ciputra, Jakarta Barat, pada Kamis (10/8).

Ditambahkan Catur, kekayaan kuliner akan membantu Indonesia jadi lebih terkenal di kalangan wisatawan dunia. “Hal ini akan menjadi daya tarik wisata.”

Sekalipun kuliner Indonesia sangat beragam, namun yang disayangkan, hanya sedikit penjual makanan khas yang melegenda. Tak banyak penjual makanan tradisional yang bisa bertahan dari waktu ke waktu karena tergerus zaman. Makanan-makanan tradisional tersebut pada akhirnya harus rela ‘mengembuskan napas terakhir’ dan digantikan dengan berbagai kuliner Barat yang modern.

“Padahal sebenarnya kalau menurut riset yang kami lakukan, kuliner tradisional yang legendaris itu masih banyak jadi buruan orang Indonesia, khususnya Jakarta. Persentasenya mencapai 50 persen,” kata Febriyanto Rachmat, konsultan ajang kuliner, Jiiscomm.

Hanya saja, Febri mengungkapkan, bahwa ‘lenyapnya’ penjual kuliner tradisional legendaris ini disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya, ketidaksiapan si penjual makanan untuk tinggal di era modern. Ini bisa dipicu oleh ketidaksiapan sumber daya manusia dan ketakutan untuk melakukan ekspansi usaha.

“Ada banyak rumah makan kecil atau restoran legendaris di tiap kota di Indonesia, tapi yang tahu keberadaannya cuma sedikit orang. Padahal mereka sudah jualan sejak puluhan tahun lalu. Ya, yang tahu hanya orang-orang tua, yang anak muda tahunya kuliner modern,” ucapnya.

“Mereka juga kebanyakan belum mau membuka diri untuk keluar dari zona nyamannya.”

Lenyapnya penjaja kuliner legendaris ini juga disebabkan oleh masalah kurangnya regenerasi.

Adanya cabang juga menimbulkan sebuah masalah tersendiri bagi penjaja kuliner legendaris. Tak sedikit dari mereka yang memiliki ketakutan akan kehilangan kekhasan rasa dan keautentikan produknya.

“Ada ketakutan bahwa nanti kalau buka cabang akan gagal. Dan pengunjungnya akan tetap kembali ke lokasi pusatnya. Padahal yang namanya bisnis kuliner itu pasti terus berkembang.”

Senada dengan Febri, GKR Hemas, tokoh politik Yogyakarta sekaligus figur publik, setuju bahwa bisnis kuliner memang seharusnya berkembang di seluruh Indonesia.

“Pengusaha makanan itu termasuk [Usaha Kecil Menengah] UKM dan diharapkan bisa berkembang sampai ke seluruh Indonesia,” ucapnya.

“Kita semua punya basis budaya yang sama yaitu makanan. Harapannya di seluruh Indonesia nantinya bisa didapatkan makanan dari berbagai kota. Di Palembang, misalnya, memang terkenal dengan pempeknya, tapi nanti orang yang ke Palembang juga bisa merasakan enaknya ayam penyet di Palembang.”

Upaya Pelestarian Kuliner Legendaris

Sebenarnya ada banyak cara untuk melestarikan kuliner legendaris di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah memperkenalkan mereka lewat festival kuliner.

Festival kuliner sendiri bukanlah hal yang baru di Indonesia, khususnya Jakarta. Festival Kampoeng Legenda di Mal Ciputra yang berlangsung pada 10-21 Agustus 2016 menghadirkan berbagai kuliner legendaris dari seluruh Indonesia.

“Lewat Kampoeng Legenda, diharapkan generasi muda bisa mencicipi kekayaan kuliner legendaris yang biasa dinikmati oleh orang tua atau leluhurnya,” kata Ferry Irianto, General Manager Mal Ciputra Jakarta.

Di Kampoeng Legenda ini Anda bisa mencicipi beragam makanan dan jajanan dari seluruh Indonesia. Di antaranya, Bale Raos Keraton Yogyakarta, Mangut Ikan Manyung Bu Fat dari Semarang, Gabis Pucung H. Syamsudin Kombo, Ayam Goreng Warung Doyong dari Bogor, Swike Jatiwangi Puncak, Toko Oen Semarang, Es Kopi Tak Kie Gang Gloria, Soto Ahri, dan lain-lain.

“Ada lebih dari 80 penjaja kuliner tradisional yang dihadirkan di sini.”

“Pastinya ada lebih banyak di luar sana. Semoga nantinya akan ada banyak festival kuliner yang menggandeng penjaja kuliner legendaris lainnya sehingga jadi lebih dikenal dan lestari,” kata GKR Hemas.

(CNN INDONESIA.com)

Leave a Reply