KEPRIPOS.COM (KPC), Jakarta — Penarikan 2,5 juta unit Galaxy Note 7 oleh Samsung pekan lalu diperkirakan membuat perusahaan merugi hingga US$5 miliar atau setara Rp66 triliun. Perkiraan tersebut dihitung oleh analis Strategy Analytics dengan menggabungkan biaya recall dan kerugian penjualan.
Mengutip laporan Reuters, kerugian dari penarikan Galaxy Note 7 ini juga akan memangkas marjin pendapatan ponsel ini hingga 1,5%. Lembaga analis independen tersebut juga memprediksi penjualan produk teranyar Samsung tahun ini akan menurun menjadi 10 juta unit secara global, dari target semula yang mencapai 14 juta.
Penarikan Galaxy Note 7 juga menjadi pukulan telak bagi para pemegang saham Samsung. Setelah pengumuman yang dilakukan Kamis (1/9), raksasa teknologi asal Korea Selatan ini kehilangan US$7 miliar sebagai imbas anjloknya nilai saham mereka. Walau selang satu hari, nilai saham Samsung kembali pulih 0,3 persen.
Perusahaan layanan keuangan Credit Suisse menghitung skenario terburuk dari penarikan atau penundaan pengiriman Galaxy Note 7 yang akan memotong keuntungan Samsung pada 2016 hingga 1,5 triliun Won atau setara Rp18 triliun dari prediksi awal Rp357 triliun.
Namun analis lain dari HI Securities, James Song, berpendapat biaya penggantian produk dapat memotong kerugian lebih jauh dengan mendaur ulang komponen ponsel yang ditarik. “Samsung cukup cerdik dengan menukar produknya ketimbang menawarkan perbaikan,” ujar James.
Divisi mobile Samsung merupakan kontributor terbesar bagi pendapatan perusahaan. Pada periode Januari hingga Juni 2016, divisi mobile berkontribusi 54 persen atau sekitar Rp180 triliun terhadap total pendapatan perusahaan.
Kabar penarikan 2,5 juta unit Samsung Galaxy Note dari pasar bermula dari adanya 35 laporan baterai ponsel yang meledak saat mengisi daya. Akibatnya, pihak perusahaan memutuskan untuk menghentikan sementara penjualan dan menarik kembali unit yang telah beredar di pasar.
Di Indonesia, Samsung memutuskan untuk menunda pengiriman dan mengembalikan secara utuh uang pemesan Galaxy Note 7. Hingga berita ini ditulis, pihak Samsung belum dapat memastikan kapan produk barunya tersedia di tanah air.
Penarikan dan penghentian penjualan di berbagai negara terjadi hanya selang dua pekan dari peluncuran Galaxy Note 7. Kejadian itu juga menghilangkan momentum Samsung untuk bisa bersaing dengan duo iPhone 7 yang akan diperkenalkan Apple pada 7 September mendatang.
(CNN INDONESIA.com)